PENTINGNYA
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN
PERMASALAHAN SDM
INDONESIA DALAM PERSAINGAN GLOBAL

Karya Tulis ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
SumberDaya Manusia
Dosen pengampu Drs. H. Muhammad Jalari,SE,MM
Disusun oleh:
Agung setyawan 132211158
JURUSAN MANAJEMEN SYARIAH
FAKULTAS EKOMONI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2014
PENTINGNYA
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan organisasi yang efektif.
Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber daya yang berlebihan,
tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal dan mempunyai kinerja yang
optimum kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik.
Sumber daya manusia merupakan penggerak utama dalam suatu organisasi. Kunci
sukses sebuah perubahan adalah pada sumber daya manusia yaitu sebagai
inisiator, pemberi tenaga, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi untuk
meningkatkan kemampuan perubahan organisasi secara terus-menerus.
Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah perusahaan bisnis yang semakin
meluas dan dibutuhkan manajemen sumber manusia di dalamnya. Karena, suatu
perusahaan membutuhkan sumber daya manusia untuk dipekerjakan sebagai karyawan
yang merupakan salah satu elemen utama yang harus ditata kelola dengan baik
demi mendukung upaya pencapaian target-target perusahaan yang telah
direncanakan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan diatas
dapat diambil rumusan masalah yaitu
1.
Bagaimana cara
meningkatkan SDM pegawai?
2.
Apa tujuan meningkatkan
pegawai?
PEMBAHASAN
Organisai memandang pentingnya diaakan pengembangan sumber daya manusia
sebab pada saat ini kayawan merupakan aset yang sangat penting dalam mencapai
tujuan organisai yang telah ditetapkan. Disamping itu dalam kegiatan
pengembangan sumber daya manusia, perlu adanya koordinasi yang cukup baik
antara setiap unit kerja yang ada di dalam organisasi dengan bagian
kepegawaian. Hal ini penting mengingat bahwa setiap unit kerja lebih
mengetahui kebutuhan pengembangan yang bersifat pengetahuan dan ketrampilan
teknis pegawai yang berada di bawahnya. Oleh karena itu, bagian kepegawaian
dalam hal ini pengembangan tersebut berperan sebagai pendukung dalam
pelaksanaan aktivitas pengembangan dan berhubungan dengan peningkatan
ketrampilan pengetahuan teknis dari setiap unit kerja, bagian kepegawaian dapat
melakukan perencanaan pengembangan karier pegawai agar organisai memiliki
pegawai yang siap pakai pada saat dibutuhkan untuk posisi atau jabatan baru.
Sebenarnya setiap pegawai mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
kemungkinan, setiap pegawai ingin untuk menmbah pengetahuan, ketrampilan atau
merobah sikap sesuai dengan perkembaangan zaman dan kebutuhan.
Tanpa keinginan itu, pegawai tersebut bersifat statis. Atasan atau pimpinan
bertanggung jawab untuk mengembangkan bawahannya. Sebab bawahan yang ada mempunyai berbagai karakter
yang berbeda, maka sesungguhnya tanggung jawab terbesar berada ditangan
pemimpin yang bersngkutan. Dengan disadarinya arti penting pengembangan sumber
daya manusia oleh pimpinan, maka akan lebih memudahkan dalam merealisasikan
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi yang dipimpinnya.
Tujuan dari pengembangan karyawan adalah menyangkut
beberapa hal, diantaranya Produktivitas Kerja, Efisiensi, Mengurangi Kerusakan,
Mengurangi kecelakaan, Meningkatkan Servis, Moral, Karir, Konseptual,
Leadership, Incentives, Consumer Satisfaction.
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara pemetaan SDM. perrusahaan
melakukan pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan
kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat
dilakukan dengan baik dan benar. pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan
kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian, kepemimpinan,
minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan.
Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam mengamati dan
menganalisis SDM nya sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang
benar-benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan, atau malah
individu yang tidak banyak berkontribusi dalam perusahaan.
Hubungan pelatihan dan pengembangan dengan tingkat
kinerja karyawan memiliki korelasi yang positif antara tingkat motifasi dan
komitmen karyawan dengan beberapa faktor – faktor tertentu di dalam organisasi,
seperti gaji/kompensasi, kesempatan untuk mengembangkan karir termasuk di
dalamnya pelatihan dan pengembangan karier.
Kepemimpinan di dalam organisasi, komunikasi, lngkungan kerja fisik,
hubungan kerja antar pegawai, visi, misi, dan tujuan organisasi.faktor – faktor
lain, seperti reputasi perusahaan atau organisasi juga penting, namum
pengaruhnya tidak sebesar faktor – faktor di atas. Pengembangan karyawan dirasa
semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai
akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan
yang sejenis.
Terdapat hubungan yang positif antara tingkat motivasi dankomitmen kerja karyawan dengan kinerja mereka.
Dengan kemapuan yang sama, karyawan yang memiliki motivasi dan komtmen yang
lebih tinggi dapat diperkirakan akan memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan karyawan yang lain. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompetensi
karyawan tersebut. Karyawan yang memiliki kompetens, misalnya dibidang
marketing, tentu memiliki kinerja yang baik bila mengerjakan hal – hal yang
berhubungan dengan promosi, dibandingkan dengan karyawan yang tidak meiliki
kompetensi di dalam bidang tersebut.
Pelatihan danpengembangan akan membantu karyawan
meningkatkan kompetensi mereka, sehingga hubungan antara Pelatihan
danPengembangan dengan Kinerja karyawan terlihat jelas di sana.
Pada salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan
mengungkapkan bahwa rotasi merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan
potensi karyawan danuntuk mengukur calon yang akan duduk di posisi puncak.
Selain itu ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam rotasi yang dilakukan
perusahaan. yang pertama adalah orangya tidak mau dirotasi, yang kedua adalah
atasannya yang tidak mau melepas anak buahnya. Karena kalau komunikasinya
kurang, orang jadi tidak tahu rotasi itu untuk apa.
PENUTUP
KESIMPULAN
Tujuan suatu organisasi ataupun suatu perusahaan akan lebih mudah dicapai
jika didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang baik, salah satunya
dengan mempekerjakan pegawai yang kompeten dan berkualitas, jika pegawai yang
telah ada dianggap belum memenuhi kebutuhan SDM yang diharapkan maka perlu
dilaksanakan beberapa strategi, diantaranya sesuai dengan fungsi manajemen
sumber daya manusia yaitu pengembangan pegawai dan memaksimalkan manajemen
sumber daya manusia. Pengembangan pegawai dapat dijadikan acuan untuk menambah
kemampuan individu pegawai agaar dapat bersaing, akan tetapi metode dan hal –
hallain yang bersngkutan dengan pengembangan pegawai harus tepat sasaran, agar
pengembnangan pegawai yang direncankan tidak sia – sia.
PERMASALAHAN SDM INDONESIA DALAM PERSAINGAN GLOBAL
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia
sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan
jumlah pengangguran dan setengah pengangguran yang besar, pendapatan
yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah
pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan. Pemborosan sumber daya dan
potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat. Sumber utama
kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan
dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung
pada kualitas Sumber DayaManusia Indonesia yang sehat fisik dan
mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu
membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan
yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan
pendidikan anggota keluarganya.
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Bagaimana keadaan tenaga
kerja di Indonesia pada saat ini ?
b.
Kebijakan apa saja yang
ada dalam menghadapai masalah ketenaga kerjaan?
PEMBAHASAN
A.
Kondisi Sumber Daya
Manusia Indonesia
Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan
SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam
persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut
setidaknya kita harus tahu kondisi sumber daya manusia indonesia
sekarang ini dan permasalahan apa yang dialami indonesia mengenai SDM-nya.
Kurang lebih permasalahan SDM indonesia adalah:
1.
Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan
angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun
pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang
ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur
terbuka (open unemployment). Angka
ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
2.
Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih
relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi
pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. masalah tersebut menunjukkan bahwa ada
kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara
nasional di berbagai sektor ekonomi.
3.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan
perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi
lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
pengangguran sarjana di Indonesia. Menurut
catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka
pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.
4.
Lemahnya perguruan tinggi dalm menciptakan SDM yang
handal profesional dan punya daya saing tinggi. Ini ditandai dengan Fenomena
meningkatnya angka pengangguran sarjana. Hal tersebut merupakan kritik bagi
perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan
yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Masalah SDM inilah yang
menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh
produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan
yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya
berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang),
arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan
berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi.
Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti
kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi
persaingan ekonomi global.
B.
Perbaikan Iklim Ketenaga
Kerjaan
Dengan memperhatikan kondisi permasalahan
ketenagakerjaan tersebut, Pemerintah harus melakukan perbaikan iklim
ketenagakerjaan. Iklim ketenagakerjaan yang semakin baik merupakan salah satu
upaya untuk mendorong iklim investasi. Dengan demikian, investasi dapat tumbuh
dan membuka kesempatan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Berkaitan dengan
perbaikan iklim ketenagakerjaan, kebijakan yang ditempuh adalah sebagai
berikut:
1.
Kebijakan pasar kerja yang lebih luwes terus diupayakan melalui
penyempurnaan dan perbaikan peraturan ketenagakerjaan, peningkatan fungsi
lembaga bipartit dalam pelaksanaan negosiasi hubungan industrial agar suasana
yang seimbang dalam perundingan antara pekerja dan pemberi kerja dapat
tercipta.
2.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja memasuki pasar kerja, kualitas dan
produktivitas tenaga kerja ditingkatkan antara lain dengan mengembangkan standar
kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja,
menyelenggarakan pelatihan kerja berbasis kompetensi, dan meningkatkan
keterampilan para penganggur.
3.
Dalam rangka memberikan akses pekerjaan kepada para penganggur, program
pemerintah yang dapat menciptakan kesempatan kerja harus disempurnakan, serta
didukung oleh pengembangan pusat-pusat pelayanan informasi ketenagakerjaan
melalui bursa kerja on-line(BKOL). Bagi tenaga kerja yang ingin bekerja ke luar negeri,
pemerintah terus menyempurnakan sistem dan mekanisme penempatan dan
perlindungan TKI.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja. Juga kompetensi
pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang
efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Untuk mengatasi banyaknya pengangguran terlebih dahulu kita harus memberi
perhatian kepada anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa ini. Pemerintah
harusnya memberikan pendidikan yang baik, karena pendidikan di Indonesia
masihlah banyak yang masih kurang dengan standar. Masih banyak bangunan sekolah
yang tak layak dipergunakan, peralatan sekolah yang belum lengkap, dan
lain-lain.