Jumat, 19 Desember 2014

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK Praktikum Statistik Deskriptif

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta menganugerahkan tetesan ilmu, kesehatan, dan kekuatan sehingga laporan Perkembangan UMR Provinsi di Seluruh Indonesia Tahun 2013 dapat selesai dengan baik dan lancar.
Laporan ini ditujukan kepada semua pembaca, baik dari kalangan mahasiswa, orang tua, pakar pendidik. Penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, serta kepada teman – teman yang telah memberi dukungan dalam penyelesaian laporan. Penyusun sadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu komentar, saran, dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................4
            LATAR BELAKANG.......................................................................4
            RUMUSAN MASALAH...................................................................4
            TUJUAN PRAKTIKUM....................................................................4
            STRUKTUR ISI LAPORAN STATISTIKA.....................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................6
BAB III. METODOLOGI.............................................................................7
BAB IV. DATA DAN ANALISA DATA.....................................................9
            DATA.................................................................................................9
HASIL PENGOLAHAN DATA.......................................................10
            ANALISA DATA..............................................................................17
BAB V. KESIMPULAN................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................20


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Demo buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) telah menjadi wacana yang terus mengalir di indonesia. Dari waktu ke waktu, masalah UMR memang menjadi pokok masalah tuntutan buruh. Pada tanggal 3 oktober 2012, para buruh kembali melakukan demo di berbagai titik dalam kota hampir di seluruh indonesia. Mulai demo buruh Bekasi, Padang, Surabaya, Makasar, dan di wilayah lain bergerak serentak menyampaikan tuntutan kepada pemerintah. Demo buruh hari ini9 didukung oleh KSPSI dengan mengajukan 3 tuntutan kepada pemerintah yaitu:
1.      Penghapusan upah murah
2.      Pemberlakuan jaminan kesehatan tanpa terkecuali, termasuk bagi tenaga outsourcing
3.      Penghapusan tenaga kerja outsourcing
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah membahas daftar UMR tahun 2013
1.      Bagaimana rata – rata perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
2.      Bagaimana standar deviasi perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
3.      Bagaimana UMR tertinggi di indonesia?
C.    Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui rata – rata perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
2.      Untuk mengetahui standar deviasi perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
3.      Untuk mengetahui UMR tertinggi di indonesia?
D.    Struktur Isi Laporan Praktikum Statistik
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
            Latar Belakang
            Rumusan Masalah
            Tujuan Praktikum
            Stuktur Isi Laporan Statistik
BAB II. Tinjauan Pustaka
BAB III. Metodologi
BAB IV. Data Dan Analisa Data
            Data
Hasil Pengolahan Data
Analiasa Data
BAB V. Kesimpulan
Daftar Pustaka




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda, maka disebut Upah Minimum Propinsi.
Menurut Peraturan Menteri no.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku selama 1 tahun berjalan.
Apabila merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) no.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Definisi tunjangan tetap disini adalah tunjangan yang pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran atau pencapaian prestasi kerja contohnya : tunjangan jabatan, tunjangan komunikasi, tunjangan keluarga, tunjangan keahlian/profesi. Beda halnya dengan tunjangan makan dan transportasi, tunjangan itu bersifat tidak tetap karena penghitungannya berdasarkan kehadiran atau performa kerja
            Mean adalah menunjukkan rata – rata dari data yang telah dianalisa dan dapat dilihat pada grafik histogram dan descriptive statistik. Sum adalah menunjukkan jumlah data yang telah dianalisa. Dari pengolahan data tersebut kami menggunakan sumber referensi dari Modul Praktikum Statistika. Sukoharjo, buku Statistika: Dalam Kajian Descriptive, Inferensi, dan Nonparametik, dan www.bps.go.id.



BAB III
METODOLOGI
A.    Alat dan Bahan
·          Aplikasi IBM SPSS Statistic 20
B.     Sumber Data
·         www.bps.go.id
C.     Metode Pengambilan Sampel
·         Kita mengambil sampel data UMR Provinsi Tahun 2013 dari www.bps.go.id
D.    Alur pengolahan Data
·         Kita mengambil data sekunder dari www.bps.go.id
·         Mengolah data dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 20
1.       Memasukkan data ke dalam SPSS
Cara:
Buka aplikasi SPSS20, kemudian buka file umr di excel, lalu copy paste file tersebut kedalam data view pasa SPSS.
2.      Membuat tabel frekuensi
Cara:
a.        klik menu Analize > Deskriptive Statistics > frequencies. Setelah muncul kotak dialog, masukkan UMR dalam variables, kemudian klik OK.
b.      klik menu Analize > Deskriptive Statistics > frequencies. Setelah muncul kotak dialog, masukkan PROVINSI dalam variables, kemudian klik OK.
3.      Membuat histogram
Cara:
Klik menu Graphs > Histogram. Kemudian muncul kotak dialog, pilih variabel yang akan dibuat histogram, masukkan variabel UMR pada Variable, klik tombol panahnya kemudian Klik OK.
4.      Membuat bar chart
Cara:
Klik menu Graphs > Bar. Kemudian muncul kotak dialog, pilih Sample dan Summaries or Group of Cases kemudian klik Define. Pilih Other Statistic, kemudian masukkan UMR pada Variable dan masukkan Provinsi Pada Category. Kemudian klik OK
5.      Membuat pie chart
Cara:
a.       Klik menu Graphs >  Pie. Kemudian muncul kotak dialog, pilih Summaries or Group of Cases kemudian klik Define.kemudian muncul kotak dialog pilih N of Cases pada Slice Represent masukkan Provinsi pada Difine Slices By dengan klik panahnya, kemudian klik OK.
b.      Klik menu Graphs >  Pie. Kemudian muncul kotak dialog, pilih Summaries or Group of Cases kemudian klik Define.kemudian muncul kotak dialog pilih N of Cases pada Slice Represent masukkan UMR pada Difine Slices By dengan klik panahnya, kemudian klik OK.
6.      Membuat descriptive statistiks
Cara:
Menu analize > descriptive statistik > descriptive, pilih variabel yang akan dipilih, masukkan UMR kedalam variabel(s) dengan cara klik tombol panahnya.klik options untuk memilih statistik apa saja yang akan dihitung dari data. Pilih mean, sum, didalam dispersion pilih Std.devitiation, variance, range, minimum, maximum, didalam distribution pilih kurtosis, skewness, dan didalam display order pilih variable list. Klik continou klik OK.



BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
A.    DATA
DATA UMR PROVINSI SELURUH INDONESIA TAHUN 2013

NO
PROVINSI
UMR
1
Aceh
1550,0
2
Sumatera Utara
1375,0
3
Sumatera Barat
1350,0
4
Riau
1400,0
5
Jambi
1300,0
6
Sumatera Selatan
1350,0
7
Bengkulu
1200,0
8
Lampung
1150,0
9
Bangka Belitung
1265,0
10
Kepri
1365,1
11
DKI Jakarta
2200,0
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
947,1
15
Jawa Timur
16
Banten
1170,0
17
Bali
1181,0
18
NTB
1100,0
19
NTT
1010,0
20
Kalimantan Barat
1060,0
21
Kalimantan Tengah
1553,1
22
Kalimantan Selatan
1337,5
23
Kalimantan Timur
1752,1
24
Sulawesi Utara
1550,0
25
Sulawesi Tengah
995,0
26
Sulawesi Selatan
1440,0
27
Sulawesi Tenggara
1125,2
28
Gorontalo
1175,0
29
Sulawesi Barat
1165,0
30
Maluku
1275,0
31
Maluku Utara
1200,6
32
Papua Barat
1720,0
33
Papua
1710,0

B.     HASIL PENGOLAHAN DATA
1.      TABEL FREQUENSI
Statistics

UMR

N
Valid
30
Missing
3

UMR


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent

Valid
947,1
1
3,0
3,3
3,3
995,0
1
3,0
3,3
6,7
1010,0
1
3,0
3,3
10,0
1060,0
1
3,0
3,3
13,3
1100,0
1
3,0
3,3
16,7
1125,2
1
3,0
3,3
20,0
1150,0
1
3,0
3,3
23,3
1165,0
1
3,0
3,3
26,7
1170,0
1
3,0
3,3
30,0
1175,0
1
3,0
3,3
33,3
1181,0
1
3,0
3,3
36,7
1200,0
1
3,0
3,3
40,0
1200,6
1
3,0
3,3
43,3
1265,0
1
3,0
3,3
46,7
1275,0
1
3,0
3,3
50,0
1300,0
1
3,0
3,3
53,3
1337,5
1
3,0
3,3
56,7
1350,0
2
6,1
6,7
63,3
1365,1
1
3,0
3,3
66,7
1375,0
1
3,0
3,3
70,0
1400,0
1
3,0
3,3
73,3
1440,0
1
3,0
3,3
76,7
1550,0
2
6,1
6,7
83,3
1553,1
1
3,0
3,3
86,7
1710,0
1
3,0
3,3
90,0
1720,0
1
3,0
3,3
93,3
1752,1
1
3,0
3,3
96,7
2200,0
1
3,0
3,3
100,0
Total
30
90,9
100,0

Missing
System
3
9,1


Total
33
100,0





Statistics
PROVINSI
N
Valid
33
Missing
0

PROVINSI

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Aceh
1
3,0
3,0
3,0

Bali
1
3,0
3,0
6,1

Bangka Belitung
1
3,0
3,0
9,1

Banten
1
3,0
3,0
12,1

Bengkulu
1
3,0
3,0
15,2

DI Yogyakarta
1
3,0
3,0
18,2

DKI Jakarta
1
3,0
3,0
21,2

Gorontalo
1
3,0
3,0
24,2

Jambi
1
3,0
3,0
27,3

Jawa Barat
1
3,0
3,0
30,3

Jawa Tengah
1
3,0
3,0
33,3

Jawa Timur
1
3,0
3,0
36,4

Kalimantan Barat
1
3,0
3,0
39,4

Kalimantan Selatan
1
3,0
3,0
42,4

Kalimantan Tengah
1
3,0
3,0
45,5

Kalimantan Timur
1
3,0
3,0
48,5

Kepri
1
3,0
3,0
51,5

Lampung
1
3,0
3,0
54,5

Maluku
1
3,0
3,0
57,6

Maluku Utara
1
3,0
3,0
60,6

NTB
1
3,0
3,0
63,6

NTT
1
3,0
3,0
66,7

Papua
1
3,0
3,0
69,7

Papua Barat
1
3,0
3,0
72,7

Riau
1
3,0
3,0
75,8

Sulawesi Barat
1
3,0
3,0
78,8

Sulawesi Selatan
1
3,0
3,0
81,8

Sulawesi Tengah
1
3,0
3,0
84,8

Sulawesi Tenggara
1
3,0
3,0
87,9

Sulawesi Utara
1
3,0
3,0
90,9

Sumatera Barat
1
3,0
3,0
93,9

Sumatera Selatan
1
3,0
3,0
97,0

Sumatera Utara
1
3,0
3,0
100,0

Total
33
100,0
100,0




2.      HISTOGRAM (Dalam Ribuan Rupiah)
3.      BAR CHART (Dalam Ribuan Rupiah)
4.      PIE CHART (Dalam Ribuan Rupiah)
5.      TABEL DESCRIPTIVE (Dalam Ribuan Rupiah)

Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
UMR
30
1252,9
947,1
2200,0
39971,7
1332,390
269,1820
72458,956
1,276
,427
2,383
,833
Valid N (listwise)
30















C.     ANALISA DATA
1.      TABEL FREQUENSI
a.       Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat UMR yang paling besar adalah Rp. 2.200.000 dan tingkat UMR yang paling rendah adalah Rp. 947.000.
b.      Dari semua Provinsi yang ada di Indonesia tingkat Frequency, Percent, Valid Percent mempunyai nilai yang sama yaitu 1,3,3. Yang mempunyai tingkat Cumulative Percent tertinggi adalah Provinsi Sumatra Utara yaitu 100, dan yang terendah adalah Provinsi Aceh yaitu 3.

2.      HISTOGRAM (Dalam Ribuan Rupiah)
·         Dari histogram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada 8 provnsi yang memiliki frekuensi UMR sebesar 1.100.000-1.300.000. dan ditunjukkan nilai rata-rata dan standar deviasi dari data yaitu, 1332,39 dan 269,182
·         Yang mempunyai frequensi 1 adalah UMR pada tingkat 1720 – 1890 dan 2100 – 2200
·         Yang mempunyai frequensi 2 adalah UMR pada tingkat 900 – 1000 dan 1620 – 1720
·         Yang mempunyai frequensi 3 adalah UMR pada tingkat 1000 – 1120 dan 1390 – 1620
·         Yang mempunyai frequensi 7 adalah UMR pada tingkat 1220 – 1390
3.      BAR CHART (Dalam Ribuan Rupiah)
·         Dari diagram batang disamping menunjukkan keterangan, Provinsi Jakarta adalah provinsi yang memiliki tingkat rata-rata UMR paling tinggi. Sedangkan provinsi yang memiliki tingkat rata-rata UMR terendah ialah D.I Yogyakarta

4.      PIE CHART (Dalam Ribuan Rupiah)
·         Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari semua Provinsi di Indonesia mempunyai frequensi yang sama
·         Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa provinsi yang mempunyai bagian paling besar adalah pada tingkat UMR 1550 dan yang mempunyai bagian terkecil adalah pada tingkat UMR 1337
5.      TABEL DESCRIPTIVE (Dalam Ribuan Rupiah)
·         Dari data diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa dari 30 data statistic diketahui:
a)      RANGE                                        = 1252,9
b)      MINIMUM                                   = 947,1
c)      MAXIMUM                                 = 2200,0
d)     SUM                                             = 39971,7
e)      MEAN                                          = 1332,390
f)       STANDAR DEVIATION                       = 269,1820
g)      VARIANCE                                 = 72458,956



BAB V
KESIMPULAN
Produktivitas menjadi salah satu pertimbangan dalam upaya peningkatan kesejahteraan pekerja. Hal ini dapat diartikan bahwa upah yang diberikan hendaknya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tentu saja akan lebih adil bila karyawan yang lebih produktif mendapatkan upah yang lebih tinggi dibandingkan karyawan yang kurang produktif. Di sisi lain, uang masih merupakan motivator ‘ampuh’ untuk mengajak karyawan bekerja lebih baik lagi.
Dalam penentuan upah pokok, biasanya didasarkan atas tingkat pendidikan dan masa kerja. Ada sebagian perusahaan masih memiliki karyawan dengan pendidikan lebih rendah dari pendidikan yang dipersyaratkan oleh perusahaan, sebagai dampak keputusan manajemen beberapa tahun sebelumnya. Ternyata untuk melakukan penyesuaian gaji mereka dengan adanya UMK yang baru, juga tidak mudah, sehingga terkesan upah mereka masih dibawah UMK.  Padahal kenyataannya gaji yang mereka terima sudah melebihi ketentuan UMK, dikarenakan adanya beberapa bentuk penggajian yang bersifat variabel tadi.



DAFTAR PUSTAKA


Astuti, Septin Puji. 2014. Modul Praktikum Statistika. Sukoharjo: IAIN Surakarta
Supangat, Andi. 2007. Statistika: Dalam Kajian Descriptive, Inferensi, dan Nonparametik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group