KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta
menganugerahkan tetesan ilmu, kesehatan, dan kekuatan sehingga laporan Perkembangan
UMR Provinsi di Seluruh Indonesia Tahun 2013 dapat selesai dengan baik dan
lancar.
Laporan
ini ditujukan kepada semua pembaca, baik dari kalangan mahasiswa, orang tua,
pakar pendidik. Penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, serta
kepada teman – teman yang telah memberi dukungan dalam penyelesaian laporan.
Penyusun sadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
komentar, saran, dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penyusun
harapkan.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................4
LATAR BELAKANG.......................................................................4
RUMUSAN MASALAH...................................................................4
TUJUAN PRAKTIKUM....................................................................4
STRUKTUR ISI LAPORAN STATISTIKA.....................................5
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA..................................................................6
BAB III. METODOLOGI.............................................................................7
BAB IV. DATA DAN
ANALISA DATA.....................................................9
DATA.................................................................................................9
HASIL PENGOLAHAN DATA.......................................................10
ANALISA DATA..............................................................................17
BAB V. KESIMPULAN................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................20
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demo buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Regional
(UMR) telah menjadi wacana yang terus mengalir di indonesia. Dari waktu ke
waktu, masalah UMR memang menjadi pokok masalah tuntutan buruh. Pada tanggal 3
oktober 2012, para buruh kembali melakukan demo di berbagai titik dalam kota
hampir di seluruh indonesia. Mulai demo buruh Bekasi, Padang, Surabaya,
Makasar, dan di wilayah lain bergerak serentak menyampaikan tuntutan kepada
pemerintah. Demo buruh hari ini9 didukung oleh KSPSI dengan mengajukan 3
tuntutan kepada pemerintah yaitu:
1. Penghapusan
upah murah
2. Pemberlakuan
jaminan kesehatan tanpa terkecuali, termasuk bagi tenaga outsourcing
3. Penghapusan
tenaga kerja outsourcing
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah membahas daftar UMR tahun 2013
1. Bagaimana
rata – rata perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
2. Bagaimana
standar deviasi perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
3. Bagaimana
UMR tertinggi di indonesia?
C. Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui rata – rata perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
2. Untuk
mengetahui standar deviasi perkembangan UMR di indonesia tahun 2013?
3. Untuk
mengetahui UMR tertinggi di indonesia?
D. Struktur Isi Laporan Praktikum Statistik
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Praktikum
Stuktur Isi Laporan Statistik
BAB
II. Tinjauan Pustaka
BAB
III. Metodologi
BAB
IV. Data Dan Analisa Data
Data
Hasil Pengolahan Data
Analiasa Data
BAB
V. Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap
propinsi berbeda-beda, maka disebut Upah Minimum Propinsi.
Menurut Peraturan Menteri no.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah
upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap.
Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1
tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan Gubernur
berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku selama 1 tahun
berjalan.
Apabila merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) no.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap,
maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan
tunjangan tetap. Definisi tunjangan tetap disini adalah tunjangan yang
pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran
atau pencapaian prestasi kerja contohnya : tunjangan jabatan, tunjangan
komunikasi, tunjangan keluarga, tunjangan keahlian/profesi. Beda halnya dengan
tunjangan makan dan transportasi, tunjangan itu bersifat tidak tetap karena
penghitungannya berdasarkan kehadiran atau performa kerja
Mean adalah menunjukkan rata – rata
dari data yang telah dianalisa dan dapat dilihat pada grafik histogram dan
descriptive statistik. Sum adalah menunjukkan jumlah data yang telah dianalisa.
Dari pengolahan data tersebut kami menggunakan sumber referensi dari Modul Praktikum Statistika. Sukoharjo, buku Statistika: Dalam Kajian
Descriptive, Inferensi, dan Nonparametik, dan www.bps.go.id.
BAB III
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
·
Aplikasi IBM SPSS Statistic 20
B. Sumber Data
C. Metode Pengambilan Sampel
D. Alur pengolahan Data
·
Mengolah
data dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 20
1. Memasukkan data
ke dalam SPSS
Cara:
Buka aplikasi SPSS20, kemudian buka file umr di excel,
lalu copy paste file tersebut kedalam data view pasa SPSS.
2. Membuat tabel frekuensi
Cara:
a. klik menu
Analize > Deskriptive Statistics > frequencies. Setelah muncul kotak
dialog, masukkan UMR dalam variables, kemudian klik OK.
b. klik menu Analize > Deskriptive Statistics >
frequencies. Setelah muncul kotak dialog, masukkan PROVINSI dalam variables,
kemudian klik OK.
3. Membuat histogram
Cara:
Klik menu Graphs > Histogram. Kemudian muncul kotak
dialog, pilih variabel yang akan dibuat histogram, masukkan variabel UMR pada
Variable, klik tombol panahnya kemudian Klik OK.
4. Membuat bar chart
Cara:
Klik menu Graphs > Bar. Kemudian muncul kotak
dialog, pilih Sample dan Summaries or Group of Cases kemudian klik Define.
Pilih Other Statistic, kemudian masukkan UMR pada Variable dan masukkan
Provinsi Pada Category. Kemudian klik OK
5. Membuat pie chart
Cara:
a. Klik menu Graphs >
Pie. Kemudian muncul kotak dialog, pilih Summaries or Group of Cases
kemudian klik Define.kemudian muncul kotak dialog pilih N of Cases pada Slice
Represent masukkan Provinsi pada Difine Slices By dengan klik panahnya,
kemudian klik OK.
b. Klik menu Graphs >
Pie. Kemudian muncul kotak dialog, pilih Summaries or Group of Cases
kemudian klik Define.kemudian muncul kotak dialog pilih N of Cases pada Slice
Represent masukkan UMR pada Difine Slices By dengan klik panahnya, kemudian
klik OK.
6. Membuat descriptive statistiks
Cara:
Menu analize > descriptive statistik >
descriptive, pilih variabel yang akan dipilih, masukkan UMR kedalam variabel(s)
dengan cara klik tombol panahnya.klik options untuk memilih statistik apa saja
yang akan dihitung dari data. Pilih mean, sum, didalam dispersion pilih
Std.devitiation, variance, range, minimum, maximum, didalam distribution pilih
kurtosis, skewness, dan didalam display order pilih variable list. Klik
continou klik OK.
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
A. DATA
DATA UMR PROVINSI
SELURUH INDONESIA TAHUN 2013
NO
|
PROVINSI
|
UMR
|
1
|
Aceh
|
1550,0
|
2
|
Sumatera
Utara
|
1375,0
|
3
|
Sumatera
Barat
|
1350,0
|
4
|
Riau
|
1400,0
|
5
|
Jambi
|
1300,0
|
6
|
Sumatera
Selatan
|
1350,0
|
7
|
Bengkulu
|
1200,0
|
8
|
Lampung
|
1150,0
|
9
|
Bangka
Belitung
|
1265,0
|
10
|
Kepri
|
1365,1
|
11
|
DKI
Jakarta
|
2200,0
|
12
|
Jawa Barat
|
|
13
|
Jawa
Tengah
|
|
14
|
DI
Yogyakarta
|
947,1
|
15
|
Jawa Timur
|
|
16
|
Banten
|
1170,0
|
17
|
Bali
|
1181,0
|
18
|
NTB
|
1100,0
|
19
|
NTT
|
1010,0
|
20
|
Kalimantan
Barat
|
1060,0
|
21
|
Kalimantan
Tengah
|
1553,1
|
22
|
Kalimantan
Selatan
|
1337,5
|
23
|
Kalimantan
Timur
|
1752,1
|
24
|
Sulawesi
Utara
|
1550,0
|
25
|
Sulawesi
Tengah
|
995,0
|
26
|
Sulawesi
Selatan
|
1440,0
|
27
|
Sulawesi
Tenggara
|
1125,2
|
28
|
Gorontalo
|
1175,0
|
29
|
Sulawesi
Barat
|
1165,0
|
30
|
Maluku
|
1275,0
|
31
|
Maluku
Utara
|
1200,6
|
32
|
Papua
Barat
|
1720,0
|
33
|
Papua
|
1710,0
|
B. HASIL PENGOLAHAN DATA
1. TABEL FREQUENSI
Statistics
|
|||
UMR
|
|||
N
|
Valid
|
30
|
|
Missing
|
3
|
||
UMR
|
||||||||||
|
Frequency
|
Percent
|
Valid
Percent
|
Cumulative
Percent
|
||||||
Valid
|
947,1
|
1
|
3,0
|
3,3
|
3,3
|
|||||
995,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
6,7
|
||||||
1010,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
10,0
|
||||||
1060,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
13,3
|
||||||
1100,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
16,7
|
||||||
1125,2
|
1
|
3,0
|
3,3
|
20,0
|
||||||
1150,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
23,3
|
||||||
1165,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
26,7
|
||||||
1170,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
30,0
|
||||||
1175,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
33,3
|
||||||
1181,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
36,7
|
||||||
1200,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
40,0
|
||||||
1200,6
|
1
|
3,0
|
3,3
|
43,3
|
||||||
1265,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
46,7
|
||||||
1275,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
50,0
|
||||||
1300,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
53,3
|
||||||
1337,5
|
1
|
3,0
|
3,3
|
56,7
|
||||||
1350,0
|
2
|
6,1
|
6,7
|
63,3
|
||||||
1365,1
|
1
|
3,0
|
3,3
|
66,7
|
||||||
1375,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
70,0
|
||||||
1400,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
73,3
|
||||||
1440,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
76,7
|
||||||
1550,0
|
2
|
6,1
|
6,7
|
83,3
|
||||||
1553,1
|
1
|
3,0
|
3,3
|
86,7
|
||||||
1710,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
90,0
|
||||||
1720,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
93,3
|
||||||
1752,1
|
1
|
3,0
|
3,3
|
96,7
|
||||||
2200,0
|
1
|
3,0
|
3,3
|
100,0
|
||||||
Total
|
30
|
90,9
|
100,0
|
|
||||||
Missing
|
System
|
3
|
9,1
|
|
|
|||||
Total
|
33
|
100,0
|
|
|
||||||
Statistics
|
||
PROVINSI
|
||
N
|
Valid
|
33
|
Missing
|
0
|
PROVINSI
|
||||||||||
|
Frequency
|
Percent
|
Valid
Percent
|
Cumulative
Percent
|
||||||
Valid
|
Aceh
|
1
|
3,0
|
3,0
|
3,0
|
|||||
Bali
|
1
|
3,0
|
3,0
|
6,1
|
||||||
Bangka Belitung
|
1
|
3,0
|
3,0
|
9,1
|
||||||
Banten
|
1
|
3,0
|
3,0
|
12,1
|
||||||
Bengkulu
|
1
|
3,0
|
3,0
|
15,2
|
||||||
DI Yogyakarta
|
1
|
3,0
|
3,0
|
18,2
|
||||||
DKI Jakarta
|
1
|
3,0
|
3,0
|
21,2
|
||||||
Gorontalo
|
1
|
3,0
|
3,0
|
24,2
|
||||||
Jambi
|
1
|
3,0
|
3,0
|
27,3
|
||||||
Jawa Barat
|
1
|
3,0
|
3,0
|
30,3
|
||||||
Jawa Tengah
|
1
|
3,0
|
3,0
|
33,3
|
||||||
Jawa Timur
|
1
|
3,0
|
3,0
|
36,4
|
||||||
Kalimantan Barat
|
1
|
3,0
|
3,0
|
39,4
|
||||||
Kalimantan Selatan
|
1
|
3,0
|
3,0
|
42,4
|
||||||
Kalimantan Tengah
|
1
|
3,0
|
3,0
|
45,5
|
||||||
Kalimantan Timur
|
1
|
3,0
|
3,0
|
48,5
|
||||||
Kepri
|
1
|
3,0
|
3,0
|
51,5
|
||||||
Lampung
|
1
|
3,0
|
3,0
|
54,5
|
||||||
Maluku
|
1
|
3,0
|
3,0
|
57,6
|
||||||
Maluku Utara
|
1
|
3,0
|
3,0
|
60,6
|
||||||
NTB
|
1
|
3,0
|
3,0
|
63,6
|
||||||
NTT
|
1
|
3,0
|
3,0
|
66,7
|
||||||
Papua
|
1
|
3,0
|
3,0
|
69,7
|
||||||
Papua Barat
|
1
|
3,0
|
3,0
|
72,7
|
||||||
Riau
|
1
|
3,0
|
3,0
|
75,8
|
||||||
Sulawesi Barat
|
1
|
3,0
|
3,0
|
78,8
|
||||||
Sulawesi Selatan
|
1
|
3,0
|
3,0
|
81,8
|
||||||
Sulawesi Tengah
|
1
|
3,0
|
3,0
|
84,8
|
||||||
Sulawesi Tenggara
|
1
|
3,0
|
3,0
|
87,9
|
||||||
Sulawesi Utara
|
1
|
3,0
|
3,0
|
90,9
|
||||||
Sumatera Barat
|
1
|
3,0
|
3,0
|
93,9
|
||||||
Sumatera Selatan
|
1
|
3,0
|
3,0
|
97,0
|
||||||
Sumatera Utara
|
1
|
3,0
|
3,0
|
100,0
|
||||||
Total
|
33
|
100,0
|
100,0
|
|
||||||
2. HISTOGRAM (Dalam Ribuan Rupiah)

3. BAR CHART (Dalam Ribuan Rupiah)

4. PIE CHART (Dalam Ribuan Rupiah)


5. TABEL DESCRIPTIVE (Dalam Ribuan Rupiah)
Descriptive Statistics
|
||||||||||||
|
N
|
Range
|
Minimum
|
Maximum
|
Sum
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Variance
|
Skewness
|
Kurtosis
|
||
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Std. Error
|
Statistic
|
Std. Error
|
|
UMR
|
30
|
1252,9
|
947,1
|
2200,0
|
39971,7
|
1332,390
|
269,1820
|
72458,956
|
1,276
|
,427
|
2,383
|
,833
|
Valid N
(listwise)
|
30
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C. ANALISA DATA
1. TABEL FREQUENSI
a. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat UMR yang paling besar
adalah Rp. 2.200.000 dan tingkat UMR yang paling rendah adalah Rp. 947.000.
b. Dari semua Provinsi yang ada di Indonesia tingkat Frequency, Percent, Valid
Percent mempunyai nilai yang sama yaitu 1,3,3. Yang mempunyai tingkat
Cumulative Percent tertinggi adalah Provinsi Sumatra Utara yaitu 100, dan yang
terendah adalah Provinsi Aceh yaitu 3.
2. HISTOGRAM (Dalam Ribuan Rupiah)
·
Dari histogram diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa ada 8 provnsi yang memiliki frekuensi UMR
sebesar 1.100.000-1.300.000. dan ditunjukkan nilai rata-rata dan standar
deviasi dari data yaitu, 1332,39 dan 269,182
·
Yang mempunyai
frequensi 1 adalah UMR pada tingkat 1720 – 1890 dan 2100 – 2200
·
Yang mempunyai
frequensi 2 adalah UMR pada tingkat 900 – 1000 dan 1620 – 1720
·
Yang mempunyai
frequensi 3 adalah UMR pada tingkat 1000 – 1120 dan 1390 – 1620
·
Yang mempunyai
frequensi 7 adalah UMR pada tingkat 1220 – 1390
3. BAR CHART (Dalam Ribuan Rupiah)
·
Dari diagram batang
disamping menunjukkan keterangan, Provinsi Jakarta adalah provinsi yang
memiliki tingkat rata-rata UMR paling tinggi. Sedangkan provinsi yang memiliki
tingkat rata-rata UMR terendah ialah D.I Yogyakarta
4. PIE CHART (Dalam Ribuan Rupiah)
·
Dari data diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa dari semua Provinsi di Indonesia mempunyai frequensi
yang sama
·
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa provinsi yang mempunyai bagian paling besar adalah pada
tingkat UMR 1550 dan yang mempunyai bagian terkecil adalah pada tingkat UMR 1337
5. TABEL DESCRIPTIVE (Dalam Ribuan Rupiah)
·
Dari data diatas dapat
dibuat kesimpulan bahwa dari 30 data statistic diketahui:
a) RANGE =
1252,9
b) MINIMUM =
947,1
c) MAXIMUM =
2200,0
d) SUM =
39971,7
e) MEAN =
1332,390
f) STANDAR DEVIATION =
269,1820
g) VARIANCE =
72458,956
BAB V
KESIMPULAN
Produktivitas menjadi salah satu
pertimbangan dalam upaya peningkatan kesejahteraan pekerja. Hal ini dapat
diartikan bahwa upah yang diberikan hendaknya dapat meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Tentu saja akan lebih adil bila karyawan yang lebih produktif
mendapatkan upah yang lebih tinggi dibandingkan karyawan yang kurang produktif.
Di sisi lain, uang masih merupakan motivator ‘ampuh’ untuk mengajak karyawan
bekerja lebih baik lagi.
Dalam penentuan upah pokok, biasanya
didasarkan atas tingkat pendidikan dan masa kerja. Ada sebagian perusahaan masih
memiliki karyawan dengan pendidikan lebih rendah dari pendidikan yang
dipersyaratkan oleh perusahaan, sebagai dampak keputusan manajemen beberapa
tahun sebelumnya. Ternyata untuk melakukan penyesuaian gaji mereka dengan
adanya UMK yang baru, juga tidak mudah, sehingga terkesan upah mereka masih
dibawah UMK. Padahal kenyataannya gaji
yang mereka terima sudah melebihi ketentuan UMK, dikarenakan adanya beberapa
bentuk penggajian yang bersifat variabel tadi.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Septin Puji. 2014. Modul Praktikum
Statistika. Sukoharjo: IAIN Surakarta
Supangat, Andi. 2007. Statistika: Dalam Kajian
Descriptive, Inferensi, dan Nonparametik. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group