Kamis, 18 Desember 2014

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP BARANG

BAB I
PENDAHULUAN

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Pemasar dapat memahami secara penuh teori dan realitas perilaku konsumen.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam.
Studi tentang perilaku konsumen merupakan dasar penting untuk pemasaran. Bagaimana sikap kosumen terhadap produk perkembangan dalam dirinya dan bagaimana sikapitu dapat berubah. Pengetahuan tentang konsumen sebagai individu kemudian diterapkan dalam usaha pemasar untuk merancang komunikasi pemasaran yang mengena supaya sikap konsumen bisa diubah sepert yang diinginkan pemasar.












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
B.     Karakteristik Konsumen
Setiap konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Karaktristik pembeli/konsumen adalah sifat yang membedakan konsumen yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut melitiputi 6O yaitu, objek (apa yang dibeli), objective (mengapa membeli), occupant (siapa konsumen), occasion (kapan membelinya),  operation (bagaimana membelinya), dan organization (siapa yang terlihat dalam pembelian).

Ø  Object (apa yang dibeli)
Berdasarkan produk atau barang apa yang dibeli dapat digabungkan ke dalam barang konsumsi dan barang industri.
Ø  Objective (mengapa membeli)
Tujuan konsumen membeli produk di pengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, psikologis, dan lain-lain.
Ø  Occupant (siapa konsumennya)
Konsumen ini dapat di bedakan berdasarkan umur, pendapat, tingkat pendidikan, masing-masing kelompok konsumen dan mengembangkan barang serta jasa yang murni dengan kebutuhan mereka. Perusahaan harus memiliki segmen mana yang akan dilayani.
Ø  Occasion ( kapan membelinya)
Strategi pemasaran harus menyesuaikan dengan perbedaan tingkat pemakaianya itu pemakai ringan dan sedang.
Ø  Operation (bagaimana pembelinya)
Bagi konsumen pembeli bukanlah satu tindakan saja melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keputusan tentang jenis produk,  bentuk, merk, jumlah penjual dan waktu serta cara pembayaran.  Hal ini banyak dipengaruhi oleh kebiasaan membeli dan para konsumen.
Ø  Organization ( siapa yang terlibat dalam pembeli)
Salah satu tugas pokok bagian pemasaran adalah menentukan siapa yang mengambil keputusan dalam membeli barang/jasa. Untuk itu harus di bedakan berbagai peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian.
C.     Proses Pembelian
Ada 5 tahap proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternative, pembuatan keputusan membeli, dan perilaku setelah membeli. Hal ini tidak selalu terjadi khususnya dalam pembelian yang kurang memerlukan ketertiban pembeli. Para konsumen bias melompati beberapa tahap atau mungkin urutnya tidak sesuai dengan urutan seperti yang biasa tersebut.
·         Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah. Pembeli menyadari adanya perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaaan yang di inginkan. Kebutuhan dapat dibedakan oleh rangsangan dari dalam diri atau dari luar pembeli. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat mengerakkan kebutuhan atau minat tertentu konsumen.

·         Pencari Informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Andai kata konsumen berusaha menghimpun informasi lebih banyak, hal yang penting bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi pokok yang akan diperhatikan konsumen dan pengaruh relative setiap infotrmasi terhadap rangkaian keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen terbagi menjadi 4 kelompok yaitu, sumber pribadi yang meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan; sumber niaga yang meliputi, iklan, petugas penjualan, penjualan, penjual, pameran; sember umum yang meliputi media masa, organisasi konsumen, dan sumber pengalaman yang meliputi pernah menangani, menguji, memakai.

·         Penilaian Alternatife

Pertama adalah sifat-sifat produk. Konsumen memandang suatu produk sebagai himpunan atau ciri-ciri tertentu. Kedua konsumen mungkin mengaitkan bobot pentingnya ciri-ciri yang berbeda dengan ciri-ciri yang sesuai. Cici-ciri  yang menonjol adalah ciri-ciri yang masuk ke dalam bentuk konsumen ketika dia minta untuk mempertimbangkan seperangkat kepercayaan merk dimana setiap merk menonjol setiap ciri. Seperangkat kepercayaan yang di pegang perusahaaan sehubungan dengan merk tentu di sebut citra merk. Fungsi ini mengembangkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang dapat diperoleh dari suatu produk dengan tingkat arternatife yang berbeda-bedabagi setiap ciri. Konsumen ternyata menerapkan prosedur penilain yang berbeda untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak ciri-ciri obyek.

·         Keputusan membeli

Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan diantara beberapa merk yang tergabung dalam perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli dan cenderung membeli merk yang disukainya. Bila konsumen hampir tiba pada keputusan untuk membeli maka ada faktor-faktornya yaitu situasi yang tak terduga mungkin muncul dan mengubah maksud pembelian.  Keputusan seseorang konsumen untuk mengubah, menangguhkan, dan membatalkan keputusan membeli banyak dipengaruhi oleh presepsi terhadap resiko.

·         Perilaku setelah pembelian

Setelah membeli beberapa produk konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak kepuasan.  Konsumen juga akan melakukan kegiatan setelah memenuhi produk yang akan menarik bagi para pemasar. Tugas pemasar belum selesai setelah produk dibeli oleh konsumen,  namun akan terus berlangsung hingga periode waktu setelah pembelian. Untuk itu harus banyak informasi . inilah yang di sebut penyelesaian masalah secara ekstensif. Tetapi bila produk tersebut merupakan bagian kecil dari pendapatanya maka konsumen tidak dapat berfikir karena risikonya rendah hingga tidak banyak membutuhkan informasi. Inilah yang disebut dengan penyelesaian masalah terbatas.

D.    Hal-hal yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen juga bisa di artikan sebagai studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi. Memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam.
1.      Faktor Budaya
Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap negara untuk memahami carater baik memasarkan produk lama mereka dan mencari peluang untuk produk baru.
Setiap budaya terdiri dari beberapa sub budaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika sub budaya tumbuh besar dan cukup kaya, perusahaan sering merancang program  pemasaran khusus untuk melayani mereka.
2.      Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
3.      Faktor Pribadi
Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai.



















BAB III
PENUTUP

Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
Perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahua ini dipakai untuk menciptakan cara memenuhi kebutuhan mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran.














DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Penerbit Erlangga.
Drs. Irawan, M.B.A., Dr.Wijaya, Faried, Pemasaran Prinsip dan Kasus, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Dra. Prasetijo, Ristiyanti, MBA., Prof. Ihalauw, John J.O.I, Ph.D.,  Perilaku Konsumen, Penerbit Andi, Yogyakarta.